Berbisnis By Ippho Santosa

    Bisnis dimulai dari mana? Bisnis dimulai bukan dari pabrik bukan dari produksi bukan dari apapun! Bisnis dimulai dari Offering! Penawaran! Pabrik tidak ada? it's ok yang penting kita sudah bisa melakukan penawaran. Makanya di kampus Umar Usman kita fokus untuk melakukukan penawaran dan bisa menjual, jangan kita habiskan waktu habiskan uang di produksi.


     Anda hanya boleh masuk di produksi  jika itu bisnis warisan atau anda punya uang yang banyak, tanpa ini tidak mungkin bisa murah. Misalnya bikin sepatu sendiri dari nol, pasti harganya mahal. Berbeda jika memang itu warisan atau anda punya modal yang besar, produksi dengan skala yang besar, maka harganya bisa menjadi murah. Jadi jika tak memiliki dua aspek itu maka lebih baik kita menjualkan saja, yang produksi biarkan orang lain yang memang sudah pengalaman yang memang bisnis turunan atau punya modal, Beres! 

     Zaman sekarang zaman teknologi segalanya mudah. Ada rumus yang namanya adalah PEO.
P adalah POOLING (Mengumpulkan), Apa yang kita kumpulkan? Databasenya orang, kontaknya orang, karena bisnis itu ujung-ujungnya database, anda tak punya ini anda habis. Kampus Umar Usman tidak pernah menggunakan flyer, iklan dll, mainnya apa? Database dari kontak-kontak yang kita kumpulkan sebelumnya, internet, dan testimoni alumni.  Dan kuotanya penuh terus. Bagaimana cara untuk melakukan pooling No hp, wa, telegram? Kita bisa nebeng di acara orang lain yang rame atau bisa bikin acara sendiri, kita ambil kontaknya, jika pesertanya 200 orang, otomatis 200 database langsung kita dapat. Cara kedua kita kasi sesuatu yang spesial, misalnya kita membagikan ebook di telegram, otomatis mereka akan memfollow telegram kita. Atau membuat grup konsultasi, otomatis dari grup ini kita akan mendapatkan database. Atau kita juga bisa mengambil nomor hp di suatu daerah, misalnya disebuah mall, kita minta databasenya di operator dan kirim broadcast ke nomor-nomor tersebut, dan ini legal. Kalau mau pasang iklan, terlalu mahal, biayanya terlalu tinggi dan kekuatan iklan makin lama makin turun. Jadi dimulai darimana? dari Database.

     Yang kedua apa? E, E adalah EDUCATING, 
     Educating atau mendidik maksudnya adalah ketika kita sudah mendapatkan database, langkah berikutnya adalah mendidik calon pembeli. Isi contentnya 95% harus bermanfaat atau yang membuat orang ketergantungan. Misalnya stasiun televisi RCTI, mereka dapat uang dari iklan, RCTI  isi tayangannya 90% adalah berita, sinetron, dll, sisanya sekitar 10% barulah iklan, kalo isinya iklan semua kira-kira bagaimana? Orang pergi dan tidak mau nonton. kebanyakan orng tidak sabar, follower sosmed baru 20 langsung jualan, jangan! tahan dan sabar. Tahan sampai mereka terbiasa dengan kita dan merasakan manfaatnya dan ketiga dia percaya dengan kita. Manusia pasti mengejar manfaat, kita kasihlah manfaat itu, hingga walaupun dia tidak jadi beli dari kita, dia tetap mendapat manfaat dari kita, kitanya mendapat pahala

     Yang ketiga adalah O, Offering / Menawarkan. Setelah kita mendidik calon pembeli barulah kita menawarkan. Menawarkan juga tidak sembarangan menawarkan, ilmu menawarkan itu ada namanya "circle of influence". Kita tidak bisa serta merta langsung broadcast ke orang diatas kita dari segi pengaruh dan nama. Contoh kita mahasiswa bisnsi broadcast ke dosen-dosen itu tidak cocok. Kita istilahnya harus tau diri. Yang cocok kita broadcast ke dalam jangkauan influence kita, teman kita, kenalan kita dll. 

     lalu bagaimana mengelola resiko? Resiko dalam artian yang masih bisa kita kendalikan. Resiko pasti ada, tetapi bagaimana caranya agar resiko itu terukur dan terkendali. 

1. Memiliki Iklan / Endorsement yang bagus. Misalnya iklan ke selebgram ini cukup membantu. Walaupun beberapa orang tidak terlau terpengaruh dengan selebgram / artis. Tetapi dari sini kita juga harus tahu diri, pastikan produk kita bagus, punya manajemen yang bagus dan bisa survive di masa-masa kritis. Jangan sampai membawa nama orang / artis / ustad dsb tetapi dari produk kita ada yang bermasalah. 
2. Memiliki mentor. Dengan memiliki mentor kita bisa memaksimalkan percepatan bisnis, kecil kemungkinan untuk gagal, kecil kemungkinan untuk salah jalan dll. Jika tidak ada resikonya makin besar untuk gagal dan salah. 
3. High repititon, bersyukurlah jika bisnis kita adalah produk yang repeat ordernya berlangsung cepat. Contoh makanan, jika mereka puas mereka akan membeli kembali, makanan itu harian. Berbeda dengan knalpot. Knalpot kendaraan seseorang beli sekarang, beberapa tahun kemudian baru mereka beli lagi. Maksimum 6 bulan. Karena mencari pelanggan baru lebih susah dibandingkan pelanggan lama yang membeli kembali,
4. Ilmu high Margin,  Margin = batas. Misalnya: batas penghasilan yang harus kamu peroleh agar biaya dan ongkos yang sudah kamu keluarkan tertutup/tercover. Misal: Kamu naik becak ke toko Rp 5000,- , listrik Rp 2000/ hari maka minimal buka toko hari itu kamu harus dapat keuntungan Rp 7000 ( NB disederhanakan, seharusnya ada biaya lain seperti penyusutan: rusaknya inventory toko karena dipake, selembar nota, isi pena, dll) (sumber wikipedia). Kalo produk kita marginnya rendah itu tidak apa-apa, tetapi hanya untuk sebatas penetrasi pasar. Yang kita andalkan adalah produk yang marginya lumayan. 40% keatas. Kenapa harus tinggi? Seandainya ada 10 barang, 1 tidak laku kita masih untung, berbeda dengan yang marginnya rendah 1 tidak laku kita rugi semua. Dengan margin yang tinggi juga kita bisa bagi hasil ke orang lain atau kita bisa menggunakan separuh untuk memasang iklan.
5. Rumus penjualan yang cepat adalah menjual pada penjual, bukan menjual pada konsumen. Pastikan keuntungan partner kita lumayan, kalau tidak mereka tidak akan mau. 
6. High Quality, kalo barang itu berkualitas, maka barang itu telah menjual dirinya sendiri dalam artian konsumen sudah tidak ragu untuk membeli, kualitras berbicara. Dengan produk yang berkualitas juga kita tidak menjelekkan nama kita sendiri. Contoh mobil Mercedes Benz, tidak perlu susah-susah iklan produknya laku karena orang-orang sudah mengakui kualitasnya.
7. Pastikan produk kita Deliveryable (bisa dikirim). Contoh buat makanan tapi cepat basi, tidak bisa. Buatlah bagaimana sehingga produk itu bisa tahan lama dan bisa dikirim. Lebih baik produknya turun sedikit kualitasnya daripada tidak bisa dikirim sama sekali. Karena ketika kita sudah bisa jualan online, sebagian besar konsumen kita adalah orang jauh. Tak lupa juga buat cari cara agar ongkirnya minim. Pastikan ongkos kirimnya tidak lebih mahal dari produknya, jika tidak, maka produk kita tidak kompetitif. Lebih bai 

     Bisnis adalah benda mati, hanya saja impian kita yang membuatnya bergerak. Bisnis itu ibarat kendaraan kita untuk mencapai impian kita. Bisnis adalah alat kita juga untuk spiritual drive, kenapa? karena Allah dan Rasul yang menyuruh kita, untuk haji umroh dan menolong sesama, juga untuk mereka yang di rohingya dan palestina. Bisa juga untuk Personal drive, untuk umroh, hajikan orang tua, membelikan rumah orang tua dll. 

     Cara menjual lebih banyak lebih cepat : 
     Kenapa dalam bisnis itu yang dikejar adalah kepuasan?  Namanya customer satisfaction. Karena apa? kalau mereka puas akan terjadi yang namanya 10 C. Marketing itu adalah kepuasan, jika produk anda tidak bisa memuaskan maka jangan pasarkan. Anda yakin bisa memuaskan baru anda tawarkan. Maka dalam islam itu ada namnua ilmu itqan. Sebelum adanya ISO, islam sudh mengatur ini semua. Produk itu harus apa? teliti, Hati-hati, sepenuh hati dan bermutu tinggi. Kalau itu produk itu tidak memenuhi syarat tersebut maka jangan dijual. Kenapa begitu? Begitu orang puas maka orang akan semakin percaya. Begitu percaya dia akan beli ulang. sesudah itu apa? Dia beli silang. Awalnya hanya beli produk misalnya gordyn, besok-besok dia beli taplak, besok lain lagi dst. 

     Bisnis itu begitu bukan hanya soal cari costumer melulu. Karena cari costumer biayanya biasa sampai 6x lipat, kalau costumer lama kita suruh beli sesuatu dari kita biasanya prosesnya itu hanya sebentar, jauh lebih hemat dan cepat. Dan kalau costumer sudah puas, dia tidak sensitif dengan harga. Contoh harga sate kita 15.000 karena enak, kita naikkan jadi 17.000 itu tidak akan masalah bagi costumer lama, tidak mungkin mereka meninggalkan kita hanya karena uang 2000. Ketika konsumen sudah percaya, ketika ditawari ke penjual lain, tidak tertarik dia. Kemudian kalau suatu hari produk kita ada masalah, dia bisa memaafkan dengan cepat, karena mereka tahu selama ini kita bagus, ketika salah 1x mereka masih bisa terima. Trus kalau orang sudah percaya mereka mau menjalin kerjasama, baik itu reseller, dropshipper dll. Ketika produk kita memuaskan maka stakeholder akan mensupport kita, media-media dan partner kita mau menulis tentang kita, akhirnya kita diundang lagi jadi pembicara, narasumber dll. Bahkan orang-orang tak ingin kita rugi, itulah kuncinya costumer satisfation. Itulah yang dinamakan 10 C. Costumer satisfation itu sangat-sangat islami. 

     Bagi anda yang menjadi ReSeller : 
     kalau jadi reseller jangan gengsi,Nabi Muhammad seorang reseller, beliau mengambil barang disini dan menjual ke tempat lain, itu reseller. Tidak pernahan kita baca sejarahnya Nabi kita membuat kain tertentu atau makanan tertentu, tidak ada. Beliau tidak pernah produksi, beliau menjualkan produk orang lain, produk para saudagar, salah satunya khadijah. Tipsnya sebagai berikut : 

     1. Anda harus punya rekening khusus, jangan mencampurkan rekening pribadi dengan rekening bisnis. Sekecil apapun bisnis kita, kita harus memiliki rekening bisnis. Ketika kita buka rekening khusus, itu niatnya langsung beda, terlihat bahwa kita sungguh-sungguh untuk menjalankan bisnis ini. Rekening ini tidak boleh di ganggu gugat, hanya untuk bisnis. 

     2. Miliki bisnis Card (Kartu nama) ini menunjukan kalau kita serius. Walaupun bisnisnya masih kecil-kecil. Jadi dimulai dari hal kecil itu kita membuat komitmen, getarannya beda. 

     3. Usahakan kita selalu bisa di hubungi kapanpun.

     4. Usahakan produk kita adalah solusi bagi orang lain, atau bisa mewujudkan impian customer. 

     5. Buatlah sebuah tim yang solid, yang saling menguatkan bukan saling menjatuhkan.

     6. Follow up (ikuti / bimbing) costumer kita, pastikan dia merasa khasiat/manfaat  dari produk kita, misalnya beli obat dari kita, pastikan dia minum dan beri perhatian agar produk kita berefek ke customer. 

     7. Kasi garansi kepada pelanggan mengenai produk / jasa kita

     8. Kasi perhatian khusus yang rutin ke costumer, misalnya costumer kita wisuda kirimkan hadiah, ketika mereka menikah dan momen-momen penting lainnya. Dijamin mereka akan ingat terus kepada kita. Minimal berikan ucapan melalui sms atau wa dsb.

     9. Japanese way of marketing, cara berdagang orang jepang itu unik, bahkan terkesan sangat islami, jika mereka menjual sebuah hp, selain menyebutkan keunggulan hp tersebut, mereka juga memberitahu kekurangannya, bahkan jika hp tsb pernah jatuh 1x mereka juga menyebutkannya. Cara mereka juga agak berbeda, ketika masuk toko, ketika kita tidak beli pun mereka tetap bilang terimakasih, apalagi kalau beli, mereka akan membawakan belanjaan anda hingga ke pintu toko. Ketika anda jadi penjual, jadilah penjual yang istimewa, orang akan mencari kita.

    10. Belajar SEO (search engine optimation), Mengoptimalkan mesin pencari misalnya Google, yahoo, ask, dll. agar halaman web kita berada di halaman 1 atau 2 mesin pencari. Ini juga ada ilmunya yang harus kita pahami. Bayangkan jika halaman web kita berada di halaman 1 atau 2 itu bagaikan kita pasang iklan di billboard besar di jalur yang sangat ramai pengunjung tau bagaikan berada di halaman utama media-media besar di jagad internet. Karena apa? Orang kota begelut dengan hp / komputer berjam-jam dalam sehari. Bahkan kalo hp tertinggal kadang-kadang orang sampai bela-belain untuk pulang mengambil hp. 

    11. Belajar FB marketing, instagram marketing, walau capek ilmu ini sangat berguna.

    12. Bergabung di komunitas, kalau tidak ada buat! 
    
    13. Tahu diri! Kalau merasa miskin berusaha lebih keras, kalau bodoh belajar lebih banyak, intinya tahu diri!
     
    14. Temukan pola suksesmu, ada yang dengan media dia sukses, ada yang tanpa media, kita memiliki takdir sukses yang berbeda-beda, ada yang bisa sukses dengan berjamaah, ada juga yang bisa sukses dengan dirinya dengan dibantu beberapa orang saja, intinya temukan pola sukses kita karena hanya kita yang cocok dengan pola itu. 

     Cara meyakinkan konsumen : upgrade diri kita dan pelajari ilmunya, kalo kita tidak mengerti ilmunya, kalo tidak mengerti produknya, itu pasti kita tidak pede. Tapi ketika kita tahu ilmunya kita akan pede untuk berhadapan dengan konsumen. Sebutkan testimoninya, manfaatnya dll. 

     Juga jangan lupa sampaikan asal usul produknya, sejarahnya, ceritanya. Contoh Menjual kayu, kayu ini ini berasal dari pohon ini yang hanya bisa hidup disini dengan ketinggian sekian, dengan begitu harganya bisa mahal. Yang penting jangan BOHONG, harus jujur biar berkah.

    Pepatah lama :  Kalau kita tidak bisa ramah tidak bisa senyum jangan menjual. Pastikan kalo kita menjual pastikan diri kita ramah diri kita murah senyum. Kalau kita senyum saja susah bisa dipastikan rezeki juga susah jodoh juga susah. Tersenyumlah karena itu sedekah, yang penting jangan senyum-senyum sendiri. Karena tersenyum memberi aura positif ke kita dan orang lain. 

     Premiumkan Penampilan kita, Mesti Rapi! kenapa? karena itu mewakilkan diri kita dan produk kita dan bisnis kita. Saat bertemu pertama kali orang itu tidak tahu perushaan anda, yang pertama kali dinilai adalah penampilan kita, baju kita, rambut kita, paras kita, sepatu kita dll. Intinya bertemu dengan konsumen harus berkesan! Kesan pertama, itulah yang paling dinilai orang dan paling diingat orang. coba saja tanya ke suami isteri kalo ditanya bagaimana malam pertama mereka ingat, tapi coba tanya malam ke 43 bisa dipastikan mereka tidak ingat. hehehehe. Dari penampilan juga orang bisa menilai kita layak di perhitungkan atau tidak, Usman pun biasa diutus untuk berbagai kepentingan karena harat dan penampilannya, orang segan dengan dia, dan datanglah 10 menit lebih awal agar tidak tergesa-gesa dan bisa menguasai suasana, kita juga bisa memilih tempat duluan, usahakan tempatnya ketika dia melihat kita dia melihat tembok yang kosong jangan ada kaca tembus atau apapun agar dia bisa fokus ke kita. 

    Pelajarilah juga ilmu public speaking atau ilmu mempengaruhi orang yang meliputi gerakan tubuh, intonasi suara, mimik wajah / ekspresi, dan mengarahkan percakapan, jangan sampai kita yang ikuti percakapan dia. Dengan ini kita bisa menjual apapun. Kita harus masuk ke dia (passing), contoh lawan bicara duduk, kita juga duduk, lawan bicara berdiri kita juga berdiri, tentunya dengan alami. kita harus menyamakan dengan dia terutama 3 hal yaitu bahasa tubuh, ritme dan konten. Ritme bicara juga harus disamakan kalau dia bicara cepat kita juga begitu, begitupun sebaliknya, orang tsb akan lebih merasa nyaman mendengarkan ritme bicara yang sama dengan dirinya. Yang berikutnya adalah samakan konten, misalnya dia cerita tentang kuliahnya kita juga bicara tentang kuliah, kalo kita tidak kuliah ceritakan tentang teman kita yang kuliah, jangan bangun perbedaan. "saya hukum, oh saya ekonomi pak" jangan begitu. "saya hukum, oh tante saya juga hukum pak" nah seperti ini. Bangun kesamaan bukan beda nya dan tanpa bohong dan tanpa melanggar integritas.Motivator, pendakwah, penjual yang hebat melakukan ini semua biasa tanpa mereka sadari. 

    Selanjutnya Digging, Gali! Orang itu suka membahas tentang dirinya. Gali terus tentang dirinya, dalam digging ini kita sedang membangun kepercayaan dan menggali informasi. Dari situ kira-kira kita dapat mengetahui apa yang dia butuhkan atau inginkan. setelah semua itu barulah lagi kita Leading (menawarkan) produk kita.

   Cara Mengatasi penolakan :
1. Remeaning : Pemaknaan ulang, contoh ada sebuah hotel di bali di tempat terpencil jauh dari mana mana, tidak mungkin kan kita promosinya "Hotel ini jauh dari mana-mana" tetapi dirubah pemaknaannya dengan "Hotel ini eksklusif, tenang, dan asri". Disatu sisi kelemahan tapi kita bisa remaining menjadi kelebihan. Masing-masing memiliki sisi positif negatif. 
2. Pertanyaan-pertanyaan yang mengclosing, jangan tanya begini "Bu, jadi nggak bu?"  karena kemungkinan besar jawabannya nggak, bertanyalah begini "Bu saya telfonnya senin atau selasa?" "Bu bayarnya cash atau transfer? " "beli nya 1 atau paket?" 

   Agar bisa menjual lebih cepat lebih banyak :
1. Harus punya Kepercayaan bahwa kita komppeten dan bagus di bidang kita.
2. Nyaman, harus membuat konsumen nyaman dengan kita
3. Benefit, buat konsumen tahu manfaatnya
4. Urgensi, buat konsumen merasa sangat butuh dengan produk kita
5. Multiply : Jual kepada penjual
6. Jaring kemudia  Saring, jangan membatasi hanya pada segmentasi, nanti pasarnya kecil. Terima saja semuanya dulu baru kemudian di saring.Microsoft kenapa menjadi besar? karena dia tidak melakukan segmentasi, mereka mengatakan "1 rumah 1 pc: di amerika. Jika segmentasi mereka hanya kantor saja pasarnya langsung terbatas.
7. Menjual ke komunitas, bukan door to door. 
8. Koneksi, bertanya ke kerabat untuk mempromosikan produk kita.
9. Beli Ulang Beli silang, setelah laku 1 tawarkan yang lain. Itulah pentingnya jangan hanya memiliki 1 produk saja. 

Itulah materi lengkap yang berhasil saya rangkum dari Mas Ippho Santosa semoga bermanfaat kepada para pembaca. sekian Wassalamualaikum Wr. Wb.


     

Comments

Unknown said…
Saya suka tulisan antum yang ini, :)

Makasih, sangat inspirative

Popular posts from this blog

Magnet Rezeki By Ust. Nasrullah

Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha Di Kampus Bisnis Umar Usman

DNA (Dream & Action)