Magnet Rezeki By Ust. Nasrullah

     Suatu kenikmatan yang tiada tara dariNya ketika kita masih diberi berbagai nikmat Iman, Islam dan kesehatan. Suatu hal yang sangat luar biasa ketika seorang hamba benar-benar mentauhidkan dan patuh pada RabbNya, maka Rabbnya tidak segan-segan untuk memberikan segala permintaan kepada hambanya yang taat. Itulah yang dirasakan sendiri oleh Ust. Nasrullah. Di kesempatannya mengisi materi di Kampus Umar Usman (20/9/2017) dia sedikit berbagi cerita :


Tentang Penulis : 

Dikutip dari : http://www.rahasiamagnetrezeki.com/tentang-penulis.html 


Nasrullah lahir di Jakarta 3 April 1978. Ayah dan Ibu nya yang lulusan IAIN pare-pare sangat mewarnai kehidupan agama Islam Nasrullah sejak kecil.

Tilawah Al-Qur'annya diajarkan langsung oleh sang Ibu, Hj Siti Rahmah yang memiliki 9 anak. Kesemua anaknya belajar agama dari asuhannya. Sementara ajaran-ajaran wiraswasta Muslim didapatkan dari sang Ayah H Najamuddin yang berprofesi sebagai saudagar Bugis yang merantau ke Jakarta.

Selain orangtua, nilai agamanya juga terpoles dengan ajaran Habib Syeikh bin Ali Al-Jufri yang mengisi taklim setiap pekan di Masjid Hayatul Akbar, Semper Barat, Jakarta Utara. Di tangan guru-guru madrasah diniyah Al-Khoiriyah yang ikhlas pimpinan Ust H Juwaini, Nasrullah kecil juga mendapat bekal agama yang baik.

Jalur pendidikan umum ditempuh Nasrullah mulai dari SD, SMP, SMA di Jakarta Utara dan Kuliah S1 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Indonesia. Walaupun belajar di jalur pendidikan umum, bekal agama yg kuat saat kecil membuat Nasrullah selalu haus belajar agama. Ceramah-ceramah KH Zainuddin MZ dan KH Kosim Nurseha menghiasi hari-hari pria yang hobi ceramah sejak remaja ini.

Di SMA, Nasrullah mulai berinteraksi dengan tarbiyah. Ikut Rohani Islam dan berinteraksi dengan teman-teman yang berusaha memperbaiki diri dengan nilai-nilai Islam. Nilai-nilai tarbiyah ini dibawa-nya sampai kuliah di bawah bimbingan Ustadz Lukmanul Hakim dan ikut dalam pergerakan mahasiswa menurunkan Orde Baru. Nasrullah bergabung di KAMMI dan membuat majalah Al-Izzah bersama sahabatnya. Majalah itu sempat bertahan dari tahun 1999-2004 dengan oplagh berkisar 7000-15.000 eksemplar setiap bulan.

Setelah menikah dengan Yuni Indriati Fatonah di bulan Mei 2001, Nasrullah langsung merantau ke Malaysia. Hari-hari penuh pelajaran hidup dimulainya di negeri rantau dengan status "pengangguran di negeri orang". Di negeri jiran ini, Nasrullah tetap berada di dalam bimbingan ikhlas seorang guru, Ustadz DR Mardani Ali Sera.

Beban dua anak dengan gaji yang sangat tidak cukup utk hidup di Malaysia membuat Nasrullah dan Yuni memutuskan pulang dari perantauan dengan tidak berhasil mendapatkan impian luar negerinya. Yuni tdk berhasil mendapat S2 di sana. Terlebih lagi Nasrullah.

Memulai kembali hidup baru dari nol, di tahun 2004 Nasrullah mencari nafkah dengan mengajar di bimbingan belajar Nurul Fikri dan beberapa lembaga lain. Sambil mengajar, Nasrullah membuka toko "Ilham Keramik" beserta adiknya Mujahid. Berbekal jaringan dari bisnis bahan bangunan orang tua, kakak-adik ini mencoba peruntungannya di dunia bahan bangunan.

Setahun kemudian, Nasrullah dan Mujahid banting stir menjadi kontraktor dan tahun berikutnya tepatnya Maret 2006 menjadi developer properti dengan brand The Orchid Realty sampai sekarang. Kini mereka berbagi tugas. Nasrullah sebagai komisaris utama dan Mujahid sebagai direktur utama.

Sambil berbisnis, Nasrullah masih tetap menimba ilmu dalam majlis tarbiyah dan kerap mengunjungi KH Mufassir di Ciomas Banten untuk berkaca diri. Perkenalan dengan kyai lembut nan wara' itu didapatnya dari bapak mertua H Ridwan Nawawi yang keturunan Banten.

Nasrullah juga terus menimba ilmu dan mengikuti ajaran guru-guru ternama di Indonesia seperti Pak Ary Ginanjar Agustian, Ust Arifin Ilham, Ust Samsul Arifin, Ust Felix Siauw, Ust Yusuf Mansur dan KH Abdullah Gymnastiar.

Nasrullah menyebut proses pembelajarannya ini sebagai "memungut remah-remah ilmu" karena memang tidak dipelajari di lembaga, hanya otodidak dan dari jarak jauh.

Sang istri sempat menjadi PNS lalu berhenti dan melanjutkan S2 di FKM UI. Keukeuhnya Nasrullah membantu istrinya mendapat gelar S2 karena "ini janji pra nikah" katanya. Walaupun setelah selesai S2, sang istri hanya di rumah dan ikut jejak suami, belajar berbisnis.

Tahun 2009 Nasrullah mulai menjadi trainer entrepreneurship dan properti. Tahun 2010 menjadi pembimbing ibadah haji dan umroh Mihrab Qolbi Travel pimpinan Ustadzah Bunda Ningrum dan berinteraksi secara intensif dan berguru dengan ustadz muda KH Imam Musthofa Mukhtar Almarhum, Ust Lili Chumeidi, Ust Rosyidin, Ust Wahidin dan Ust Dadang Chaerudin.

Perkenalannya dengan Ippho Santosa akhirnya melahirkan buku Magnet Rezeki dan buku keduanya yaitu Rahasia Magnet Rezeki disarikan dari pelajaran hidupnya yang getir namun menginspirasi. Buku ini juga diterbitkan sebagai rasa terima kasih Nasrullah pada orangtua, handai taulan, sahabat dan guru-gurunya.

Kini Nasrullah dan Yuni tinggal di Depok dan dikaruniai 5 orang putri. Mereka sedang merajut visinya menjadi manusia bermanfaat untuk orang lain sebagai bekal menuju akhirat.

Materi ;  


Menurut salah 1 penelitian, otak kita berfikir / memproses data kurang lebih 60.000 fikiran per hari, bayangkan kalo seluruhnya adalah fikiran positif, InsyaAllah bisa dipastikan hidup kita berubah. Law Of Projection, law of projection adalah hukum tentang fikiran kita dan hasilnya. Ketika kita memikirkan yang positif, otak akan membuat perintah positif dan memproyeksikannya menjadi tindakan positif. Pernah dengar kata-kata "harapan yang membuat kita hidup" ? Tentu saja statement ini benar, banyak contoh kasus di luar sana orang-orang yang mengakhiri hidupnya karena sudah tidak memiliki harapan untuk digapai.

 


Rujukan Ayat : 

Jelas sekali hadits dan ayat diatas menyuratkan bahwa kita harus berfikir positif, terlebih kepada Allah dalam segala keadaan. 

Dampak dari Berbaik Sangka :


Cara menghilangkan Su'udzon :


Paksa diri untuk selalu berbaik sangka, itu bagus!
Tinggalkan asupan persepsi negatif yaitu :
Gosip, Ghibah, Berita buruk, dan orang-orang yang suka su'udzon dan memiliki kepribadian negatif lainnya.

Juga dengan cara merubah kata-kata negatif menjadi positif. KARENA SETIAP KATA MEMILIKI KEKUATAN. Sulit menjadi mudah dst. 


Karena kata adalah doa, mari kita jadikan doa itu menjadi positif. Dibawah ini adalah contoh doa negatif




Ubahlah jadi begini



Dan yang terdahsyat begini



Pengalaman pribadi Ust. Nasrullah yaitu ketika dia ingin sesuatu dia tinggal berdoa dan itu menjadi kenyataan. Dia ingin memiliki tanah, dia hanya berkata ini tanah saya nanti, dan betul saja terjadi. Banyak keajaiban ketika kita dekat dengan Tuhan kita. Biasa kita berdoa tapi tak kunjung terkabulkan, kita butuh introspeksi diri, barangkali soalt kita masih cacat, bolong-bolong, kurang khusyu, barangkali juga masih ada syiriki besar atau kecil yang masih kita lakukan, dan dosa-dosa lainnya. Dosa itu ibarat payung dan hujan ibarat rezeki, ketika hujan turun (rezeki turun), kita malah memakai payung (berbuat dosa), otomatis kita terlindungi dari air hujan tersebut dan hanya sedikit yang terkena kita (hanya sedikit rezeki yang sampai ke kita). semoga bermanfaat wassalamualaikum wr. wb




Comments

Popular posts from this blog

Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha Di Kampus Bisnis Umar Usman

DNA (Dream & Action)